Call to Paper in Solo Accepted: Mendisain Kurikulum berbasis Visi & Misi Suatu Lembaga




Dekan Fakultas Seni & Desain Universitas Multimedia Nusantara (Ultima), M.S. Gumelar mempresentasikan paper-nya yang telah diterima di ajang DKV Ekreaprener 2012, yang berlangsung 19-21 Oktober 2012. Paper  yang berjudul "Mendisain Kurikulum berbasis Visi & Misi Suatu Lembaga Pendidikan" tersebut menjadi salah satu paper yang dipresentasikan dan dipandu oleh ketua event DKV Ekreaprener yaitu Bapak Ahmad Adib dalam event tersebut.


Paper tersebut berisi bagaimana mendisain atau merancang kurikulum yang mengarah pada visi dan misi yang disesuaikan dengan suatu lembaga pendidikan tersebut. Hal ini menjadi sangat rancu bila ternyata satu universitas yang telah berhasil menerapkan suatu pola program kurikulum kemudian ditiru oleh lembaga lainnya yang sejenis dalam bidang pendidikannya, jelas Gumelar.

Gumelar menambahkan, belum lagi dengan adanya dosen honorer (freelance) yang sangat berjasa dalam memberikan inputan dari mulut ke mulut kepada universitas dimana para dosen luar biasa ini cenderung untuk mengabarkan keberhasilan suatu program pendidikan.




Sehingga yang muncul adalah dosen-dosen tersebut cenderung untuk memberikan inputan agar diadakan juga mata kuliah ataupun suatu program pendidikan tersebut di universitas lainnya dimana dosen luar biasa tersebut mengajar.


Hal tersebut sekilas terlihat positif, namun setelah diterapkan, karena adanya kecenderungan visi, misi, dan ciri khas suatu lembaga pendidikan satu dengan lainnya yang berbeda, maka tentu saja ada kecenderungan tidak berhasil, membuat masalah baru dan tentu saja mengaburkan visi, misi, dan ciri khas lembaga tersebut, karena hampir semua lembaga akhirnya pola pendidikannya mirip-mirip dan tidak berciri khas sesuai dengan visi dan misi lembaga tersebut.


Padahal bukankah berbeda itu suatu keunikan dan akan menjadi suatu keunggulan yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lainnya? Tandas Gumelar.


Oleh karena itulah bila ada suatu mata kuliah yang berbeda dan tidak ada di lembaga pendidikan lainnya, jangan panik dan merasa bersalah, apalagi di kritik oleh dosen-dosen honorer dengan kata nyeleneh, hal ini wajar, sebab dosen-dosen honorer ini kebanyakan tidak tahu visi dan misinya suatu lembaga, sehingga mereka cenderung untuk menyamaratakan bahwa mata kuliah ini seharusnya ada dan mata kuliah itu seharusnya tidak ada.




Untuk mengatasi hal ini, maka perlu dilakukan sosialisasi visi dan misi kepada para dosen honorer ini dan sebaiknya merekrut dosen honorer tersebut menjadi dosen tetap bila dibutuhkan. Dalam jangka panjang ada baiknya bila perlu disekolahkan ke jenjang lebih tinggi bila ternyata dosen honorer tersebut masih tingkatan Sarjana (S1) sehingga akan memudahkan pembentukan regenerasi dan asset universitas yang berharga tersebut sehingga visi dan misinya suatu lembaga pendidikan akan menjadi lebih baik dan mempunyai keunggulan tersendiri.


Walaupun sebenarnya perlu juga memberikan kesamaan bagi beberapa fakultas seni & desain, yang mempunyai prodi yang sama untuk menyelaraskan skills minimal yang harus dikuasai lulusan sebagai ciri khas keilmuan fakultas atau prodi di bidang seni & desain tersebut, sehingga membentuk kurikulum secara bersama akan menjadi acuan penting minimum keahlian yang seharusnya dimiliki lulusan, demikian kata Gumelar dengan bersemangat. (G)

Comments

Popular Posts