NGAYAU - Misteri Manusia Kepala Merah - Cheu Fung Theu - R. Masri Sareb Putra - M.S. Gumelar - 2014



Ngayau ternyata mengalami evolusi dari waktu ke waktu. Dari zaman ke zaman dibawa melintasi waktu. Intiya: bagaimana manusia Dayak menjaga eksistensi klan, keseimbangan ekosistem, keseimbangan sosial, serta mempertahankan diri dari serangan luar dalam berbagai bentuk.
--Prof. Yohanes Surya, Tofi

Siapa saja yang melihat kepala merah akan takut. Sehingga dialek Hakka setempat menyebutnya  “teu fung theu,” atau lari terbirit-birit karena amukannya. Maka usahakan jangan sampai ada “mangkok merah” dan tariu!
--Dr. William Chang, pengamat sosial.

Baca dulu novel-sejarah ini, sebelum berkomentar tetang manusia Dayak dan budaya ngayaunya. Jarang ada penulis mengekslorasi tema seperti ini dengan kekayaan data dan informasi, sekaligus menghibur. Mengubah mind set, sekaligus stereotipe sebelumnya tentang Dayak yang cenderung peyoratif!
--Ahmadun Y. Herfanda, sastrawan. 




Usai tariu, Lansau tidak ingat apa-apa lagi. Otaknya seperti diprogram. Ia menjelma jadi Panglima Burung, hanya melakukan perintah. Muncul berlaksa-laksa manusia kepala merah mengayau untuk orang Dayak. Ilmu bedah dan kedokteran modern, tidak dapat mengidentifikasi secara detail korban amuk massa karena memang unik.

Mengambil setting bumi Borneo, novel ini mengisahkan, sekaligus mengeksplorasi ngayau dan evolusinya dari masa ke masa. Dari zaman baheula, kerusuhan sosial 1967 yang melibatkan Dayak vis a vis Tionghoa karena provokasi, hingga seratus tahun kemudian. Ketika muncul Ratu Adil bernama Eunomia Mae Kola Jora dari trah Panglima Burung.

Wanita belia usia 21 itu seorang profesor, pakar bidang teknologi hijau (green tech) dan menguasai telekomunikasi nirkabel. Terkenal karena percobaan di laboratorium miliknya mengklon “manusia-manusia masa depan” yang unik. Dan, setelah diuji, manusia hasil klon sang profesor seperti MANUSIA DAYAK PURBA: jujur, polos, terbuka, open minded, memanfaatkan sumber daya alam secara bijak, dan menjaganya secara berkesinambungan.

Di bawah kepemimpinan Sang Ratu Adil, Borneo (Entekong) jadi pusat pemerintahan Indonesia Serikat yang adil dan makmur.

Pembelian dalam format PDF click langsung link berikut: Pesan PDF

Pre Order - Paperback/ softcover Rp. 100.000,-
Pre Order - Hardcover         Rp. 250.000,-

Untuk pre-order, setelah terkumpul minimal 100 pemesan, maka akan kami print, tetapi bila membutuhkan segera tanpa menunggu minimal 100 pemesan terlebih dahulu, akan tetap kami layani, tetapi harga kemungkinan akan sangat mahal untuk perbuku, silakan pre-order di-link berikut http://bit.ly/ngayau

Product Details

ISBN
9781312052062
Edition
First Edition
Publisher
Essence
Published
February 26, 2014
Language
Indonesian
Pages
446
Binding
Perfect-bound Paperback
Interior Ink
Black & white
Weight
1.62 lbs.
Dimensions (inches)
5.83 wide x 8.26 tall





Lengkapi pula koleksi Anda dengan judul dan cerita menarik lainnya dari Essence:
1. Surya - Mutasi Spontan: suatu ledakan eksperimen Fusi dingin mengubah Profesor Yo termutasi secara spontan dan menggunakan kekuatannya untuk menjadi pembela kemanusian sebagai manusia super.


Pesan Pre Order - Harga Novel Print on Demmand Paperback/ softcover  Rp. 100.000,-
Pesan Pre Order - Harga Novel Print on Demmand Hardcover         Rp. 250.000,-


2. Bandung Bondowoso 3K: mengisahkan cinta Roro Jonggrang dan Bondowoso yang rela melintasi waktu ke masa lalu kemudian ke masa depan lagi agar Loro Jonggrang tidak menjadi batu dan upaya mereka memerangi raksasa penghisap darah mutasi dan evolusi dari virus berasal dari planet lain yang menggulingkan kerajaan Baka di Bumi.




















Pesan Pre Order - Harga Novel Print on Demmand Paperback/ softcover  Rp. 175.000,-
Pesan Pre Order - Harga Novel Print on Demmand Hardcover         Rp. 350.000,-

Comments

Popular Posts