Ngayau ternyata mengalami evolusi dari waktu ke waktu. Dari zaman ke zaman dibawa melintasi waktu. Intiya: bagaimana manusia Dayak menjaga eksistensi klan, keseimbangan ekosistem, keseimbangan sosial, serta mempertahankan diri dari serangan luar dalam berbagai bentuk.
--Prof. Yohanes Surya, Tofi
Siapa saja yang melihat kepala merah akan takut. Sehingga dialek Hakka setempat menyebutnya “teu fung theu,” atau lari terbirit-birit karena amukannya. Maka usahakan jangan sampai ada “mangkok merah” dan tariu!
--Dr. William Chang, pengamat sosial.
Baca dulu novel-sejarah ini, sebelum berkomentar tetang manusia Dayak dan budaya ngayaunya. Jarang ada penulis mengekslorasi tema seperti ini dengan kekayaan data dan informasi, sekaligus menghibur. Mengubah mind set, sekaligus stereotipe sebelumnya tentang Dayak yang cenderung peyoratif!
--Ahmadun Y. Herfanda, sastrawan.
Usai tariu, Lansau tidak ingat apa-apa lagi. Otaknya seperti diprogram. Ia menjelma jadi Panglima Burung, hanya melakukan perintah. Muncul berlaksa-laksa manusia kepala merah mengayau untuk orang Dayak. Ilmu bedah dan kedokteran modern, tidak dapat mengidentifikasi secara detail korban amuk massa karena memang unik.
Mengambil setting bumi Borneo, novel ini mengisahkan, sekaligus mengeksplorasi ngayau dan evolusinya dari masa ke masa. Dari zaman baheula, kerusuhan sosial 1967 yang melibatkan Dayak vis a vis Tionghoa karena provokasi, hingga seratus tahun kemudian. Ketika muncul Ratu Adil bernama Eunomia Mae Kola Jora dari trah Panglima Burung.
Wanita belia usia 21 itu seorang profesor, pakar bidang teknologi hijau (green tech) dan menguasai telekomunikasi nirkabel. Terkenal karena percobaan di laboratorium miliknya mengklon “manusia-manusia masa depan” yang unik. Dan, setelah diuji, manusia hasil klon sang profesor seperti MANUSIA DAYAK PURBA: jujur, polos, terbuka, open minded, memanfaatkan sumber daya alam secara bijak, dan menjaganya secara berkesinambungan.
Di bawah kepemimpinan Sang Ratu Adil, Borneo (Entekong) jadi pusat pemerintahan Indonesia Serikat yang adil dan makmur.
Pembelian dalam format PDF click langsung link berikut: Pesan PDF
Pre Order - Paperback/ softcover Rp. 100.000,-
Pre Order - Hardcover Rp. 250.000,-
Untuk pre-order, setelah terkumpul minimal 100 pemesan, maka akan kami print, tetapi bila membutuhkan segera tanpa menunggu minimal 100 pemesan terlebih dahulu, akan tetap kami layani, tetapi harga kemungkinan akan sangat mahal untuk perbuku, silakan pre-order di-link berikut http://bit.ly/ngayau
Comments