PAMER - Antologi Puisi Tangerang 2012 - Jejak Festival Tangerang
PAMER
m.s. gumelar
Ternyata Kita memang dilahirkan untuk memamerkan apa yang kita punya
Yang Kaya memamerkan kekayaannya
Yang Punya Mobil, memamerkan mobilnya,
kalau bisa dari merk yang mahal
atau pun merk yang murah, semuanya punya
Yang Berpendidikan, memamerkan pendidikannya, mulai dari yang
rendah sampai yang bergelar Master dan Doctor kalau bisa Profesor
Yang tidak Berpendidikan, memamerkan ketidakberpendidikannya
Yang Seniman memamerkan karyanya, baik yang secara desain mau
pun yang murni menonjolkan intuisi seninya
Yang Miskin memamerkan kemiskinannya, agar bisa hidup lebih nyaman dengan bantuan orang lain, tanpa berusaha memulai mengubah hidup dari dirinya sendiri
Yang Bodoh, memamerkan kebodohannya
Yang IRI, memamerkan keiriannya
Yang Pejabat, memamerkan jabatannya
Yang Berpangkat, memamerkan kepangkatannya
Yang Agamis, memamerkan keimanan dan ketaqwaannya
Yang Philosopher, memamerkan filosofinya
Yang Atheist, memamerkan kemanusiaannya
Saya yang Menulis, memamerkan tulisannya
Tuhan, memamerkan ….
* puisi ini kupersembahkan untuk diriku sendiri dan juga kepada seluruh makhluk hidup, makhluk tidak hidup, data, ruang, proses, waktu, dan energi
Puisi tersebut masuk dalam buku: Antologi Puisi Tangerang 2012 - Jejak Festival Tangerang
Catatan: puisi ini tidak ada sangkut pautnya dengan kemiripan nama ataupun kejadian, puisi ini murni hanya ekspresi seni yang bersifat kreasi murni.
m.s. gumelar
Ternyata Kita memang dilahirkan untuk memamerkan apa yang kita punya
Yang Kaya memamerkan kekayaannya
Yang Punya Mobil, memamerkan mobilnya,
kalau bisa dari merk yang mahal
atau pun merk yang murah, semuanya punya
Yang Berpendidikan, memamerkan pendidikannya, mulai dari yang
rendah sampai yang bergelar Master dan Doctor kalau bisa Profesor
Yang tidak Berpendidikan, memamerkan ketidakberpendidikannya
Yang Seniman memamerkan karyanya, baik yang secara desain mau
pun yang murni menonjolkan intuisi seninya
Yang Miskin memamerkan kemiskinannya, agar bisa hidup lebih nyaman dengan bantuan orang lain, tanpa berusaha memulai mengubah hidup dari dirinya sendiri
Yang Bodoh, memamerkan kebodohannya
Yang IRI, memamerkan keiriannya
Yang Pejabat, memamerkan jabatannya
Yang Berpangkat, memamerkan kepangkatannya
Yang Agamis, memamerkan keimanan dan ketaqwaannya
Yang Philosopher, memamerkan filosofinya
Yang Atheist, memamerkan kemanusiaannya
Saya yang Menulis, memamerkan tulisannya
Tuhan, memamerkan ….
* puisi ini kupersembahkan untuk diriku sendiri dan juga kepada seluruh makhluk hidup, makhluk tidak hidup, data, ruang, proses, waktu, dan energi
Puisi tersebut masuk dalam buku: Antologi Puisi Tangerang 2012 - Jejak Festival Tangerang
Catatan: puisi ini tidak ada sangkut pautnya dengan kemiripan nama ataupun kejadian, puisi ini murni hanya ekspresi seni yang bersifat kreasi murni.
Comments